Tambahan Suplemen pada Ayam Layer Tua

Diterbitkan pada

Httpswww.freepik.compremium photochicken farm egg laying chicken cages commercial hens poultry farming layer hens livestock farm intensive poultry farming close systems egg production agriculture 7087639.htm pag
Sumber gambar: https://www.freepik.com/premium-photo/chicken-farm-egg-laying-chicken-cages-commercial-hens-poultry-farming-layer-hens-livestock-farm-intensive-poultry-farming-close-systems-egg-production-agriculture_7087639.htm#page=1&query=laying%20hen%20commercial&position=0

    Secara umum, ayam layer yang berumur lebih dari 70 minggu mengalami penurunan produksi telur, kualitas telur, fungsi kekebalan tubuh, dan fungsi usus. Karena itu, layer yang sudah tua perlu diberikan tambahan nutrisi vitamin, mineral, dan bahan lain yang cukup agar tetap dalam kondisi sehat dan berproduksi optimal. 

1. Vitamin

    Menurut Gan et al. (2020) layer umur 85 mengalami penurunan warna kuning telur dan kekuatan kerabang jika dibandingkan dengan layer umur 72 minggu. Pemberian vitamin selama 13 minggu terbukti menghasilkan warna kuning telur yang lebih bagus dibanding ayam yang tidak diberikan vitamin tambahan. Selain itu, vitamin dapat meningkatkan enzim katalase (CAT) dan glutathione (GSH) dimana kedua enzim ini berperan sebagai antioksidan. Pemberian vitamin akan mengoptimalkan daya tahan tubuh karena mampu meningkatkan GSH. Pemberian vitamin A, D, dan C mampu meningkatkan fungsi limfosit. Vitamin A dan E juga memiliki efek positif terhadap saluran reproduksi. Jika sistem imun meningkat, ayam akan tahan terhadap paparan penyakit, sehingga produksi telur akan meningkat pula.

    Vitamin D berfungsi untuk metabolisme kalsium dan fosfor, menjaga integritas tulang, regulasi hormon paratiroid, serta mineralisasi dan mobilisasi kalsium tulang. Layer yang mengalami kekurangan vitamin D bisa menyebabkan penurunan produksi telur dan penipisan kerabang. PROEGG-VITA, TM-VITA, Introvit AD3E WS atau OVAMIX dapat diberikan pada ayam layer tua untuk membantu meningkatkan kondisi tubuh dan menjaga produksi dan kualitas telur.  

2. Mineral

    Kekuatan kerabang telur penting diperhatikan karena berhubungan dengan perlindungan telur terhadap penetrasi bakteri Salmonella sp. dan kuman lain. Penurunan kualitas kerabang telur terjadi seiring bertambahnya umur ayam. Beberapa mineral yang mempengaruhi kualitas kerabang telur pada ayam tua adalah kalsium (Ca), zinc (Zn), mangan (Mn), dan tembaga (Cu). 

a. Kalsium

Penurunan kualitas kerabang telur pada layer tua terjadi karena berkurangnya absorbsi kalsium pada usus dan peningkatan ukuran telur. Kualitas kerabang telur diperbaiki dengan meningkatkan kandungan kalsium pakan. Hasil penelitian An et al. (2016) menunjukkan bahwa pemberian kalsium pada ayam layer umur 70 minggu selama 10 minggu mampu menurunkan kejadian telur retak, meningkatkan kekuatan kerabang, dan meningkatkan ketebalan kerabang. Kalsium perlu diberikan dengan konsentrasi yang lebih tinggi untuk meningkatkan kualitas kerabang telur dan menurunkan jumlah telur yang retak.

b. Zinc

Zinc merupakan kofaktor penting enzim Carbonic Anhidrase (CA), yang berperan penting dalam deposisi kalsium karbonat selama pembentukan kerabang. Enzim CA ini mengkatalisis CO2 menjadi HCO3, yang nantinya berikatan dengan kalsium membentuk kalsium karbonat pada kerabang telur.

Gambar 1 Defisiensi Zn pada telur

Sumber: https://www.wattagnet.com/articles/26558-how-to-improve-eggshell-quality-with-organic-minerals

Zhang et al. (2017) menyebutkan pemberian Zn pada layer umur 63 minggu selama 6 minggu mampu meningkatkan ketebalan kerabang telur karena meningkatnya aktivitas CA.  

c. Mangan

Mangan merupakan trace mineral yang mengaktifkan glycosyl transferase, yang berperan dalam pembentukan proteoglikan. Proteoglikan ada pada matriks kerabang telur dan berkaitan dengan struktur dan tekstur kerabang. Leach dan Gross (1983) menyebutkan layer yang diberikan pakan rendah Mn akan memproduksi telur dengan kerabang yang tipis serta , area translusen, dan jika diamati dengan mikroskop ada struktur abnormal terutama pada lapisan mammillary.

Gambar 2 Struktur kerabang telur

Sumber: Hincke et al. (2012)

Gambar 3 Defisiensi Mn pada telur

Sumber: https://www.wattagnet.com/articles/26558-how-to-improve-eggshell-quality-with-organic-minerals

Penelitian Mabe et al. (2003) menyebutkan pemberian kombinasi Mn, Zn, dan Cu pada layer umur 60-82 minggu mampu meningkatkan kekuatan kerabang telur.

d. Copper

Copper merupakan mineral esensial yang berperan sebagai kofaktor berbagai enzim, seperti sitokrom oksidase dan superoksida dismutase. Defisiensi Cu menyebabkan distribusi abnormal fiber kerabang dan terlihat deformasi bentuk telur.

Gambar 4 Defisiensi Cu pada telur

Sumber: https://www.wattagnet.com/articles/26558-how-to-improve-eggshell-quality-with-organic-minerals

MINERAL PREMIX dan OVAMIX merupakan premiks yang mengandung trace mineral tinggi dan mengandung vitamin sehingga cocok diberikan pada ayam layer tua agar dapat menjaga kualitas telur

3. Curcumin

    Curcumin memiliki spektrum aktifitas biologis yang luas sebagai antiinflamasi, antioksidan, antikarsinogen, antidiabetes, antibakteri, antijamur, antiprotozoal, antivirus, antifibrosis dan hepatoprotektor. Komponen kuning telur disintesis di hati. Fungsi hati akan menurun seiring bertambahnya umur. Curcumin dapat memodulasi peningkatan proses perbaikan dan regenerasi hati.

    Curcumin bertindak sebagai anti radikal bebas, menghambat pembentukan radikal bebas seperti superoksida, H2O2, radikal nitrit, serta menghambat lipid peroksidasi. Curcumin menstimulasi pembentukan hepatosit dan sebagai hepatoprotektor terhadap integritas hepatosit. HEPAMUN mengandung curcumin murni yang bagus diberikan pada ayam layer untuk menjaga fungsi hati sehingga produksi telur terjaga sesuai standar.


Referensi:

Adhikari R, White D, House JD, Kim WK. 2020. Effect of additional dosage of vitamin D3, vitamin D2, and 25-hydroxyvitamin D3 on calcium and phosphorus utilization, egg quality, and bone mineralization in laying hens. Poultry Science. 99:364-373.

An SH, Kim DW, An BK. 2016. Effect of dietary calcium levels on productive performance, eggshell quality, and overall calcium status in aged laying hen. Asian-Australas Journal Animal Science. 29(10):1477-1482.

Gan L, Zhao Y, Mahmood T, Guo Y. 2020. Effect of dietary vitamins supplementation level on the production performance and intestinal microbiota of aged laying hens. Poultry Science. 99:3594-3605.

Hincke MT, Nys Y, Gautron J, Mann K, rodrignez-Navvaro AB, Mckee MD. 2012. The eggshell: struvture, composition, and mineralization. Frontiers in Bioscience. 17: 1266-1280

Lim HS, Paik IK. 2006. Effect of dietary supplementation of copper chelates in the form of methionine, chitosan and yeast in laying hens. Asian-Australas Journal Animal Science. 19(8):1174-1178

Mabe I, Rapp C, Bain MM, Nys Y. Supplementation of a corn-soybean meal diet with manganese, copper, and zinc from organic or inorganic sources improves eggshell quality in aged laying hens. Poultry Science Association. 82:1903-1913.

Rahardja DP, Hakim MR, Lestrari VS. 2015. Egg production performance of old laying hen fed dietary turmeric powder. World Academic of Science, Engineering, and Technology. 9(7):748-752

Zhang YN, Zhang HJ, Wang J, Yue HY, Qi XL, Wu SG, Qi GH. 2017 effect of dietary supplementation of organic or inorganic zinc on carbonic anhydrase activity in eggshell formation and quality of aged laying hens. Poultry Science .96:2176-2183.