Penting : Zat Besi (Intrafer-200 B12) Pada Anak Babi

Diterbitkan pada

Artikel november
Sumber gambar: freepik.com

    Anak babi yang baru lahir rentan mengalami Anemia. Anemia adalah kondisi kekurangan sel darah merah (SDM) karena defisiensi/kekurangan zat besi (Fe) dan rendahnya kadar hemoglobin (Hb) dalam darah. Zat besi (Fe) berperan dalam pembentukan sel darah merah dan hemoglobin. Hemoglobin berperan dalam membawa oksigen (O2) ke seluruh tubuh untuk metabolisme seluler dan membawa karbondioksia (CO2) dari sel ke paru-paru. Selain menyebabkan anemia, defisiensi Fe juga menyebabkan kadar oksigen dalam tubuh rendah sehingga hewan rentan terinfeksi penyakit dan terjadi kematian dini anak babi. 

    Anak babi lahir dengan kadar Fe terbatas yaitu 40 mg, dengan kadar Hb 12-13 g/100 ml. Kadar Hb akan menurun hingga 6-7 g/ 100 ml dalam waktu 10-14 hari. Hal ini menyebabkan anak babi membutuhkan suplementasi zat Fe. Kebutuhan minimal Fe anak babi adalah 7-16 mg/hari atau 21 mg Fe/kg/BB untuk pertumbuhan dan menjaga kadar Hb dalam darah tetap normal (NRC, 2012).

    Sumber Fe alami berasal dari tanah dan susu. Anak babi yang dipelihara umbaran di kandang dengan alas tanah dapat mencukupi kebutuhan Fe dari tanah sedangkan di peternakan modern alas kandang babi adalah beton sehingga sumber Fe terbatas. Kadar Fe dalam susu dan colostrum tidak lebih dari 2 ppm (≤ 2 ppm) hanya dapat mencukupi 1 mg dari kebutuhan harian anak babi. Hal ini menyebabkan anak babi membutuhkan suplementasi Fe. Parameter untuk mengetahui anak babi kekurangan Fe adalah melalui kadar Hb dengan standar sebagai berikut:

1. Kadar Hb ≥ 10 = normal

2. Kadar Hb 9 = kadar minimum agar performa optimal

3. Kadar Hb 8 = indikasi awal anemia

4. Kadar Hb 7 = anemia, hambatan pertumbuhan

5. Kadar Hb 6 = anemia kronis

6. Kadar Hb ≤ 4 = kematian

    Anak babi rentan mengalami anemia karena (1) Kadar Fe dalam tubuh rendah, (2) Kadar Fe dari susu dan colostrum rendah, (3) Pembatasan akses anak babi ke tanah (sumber Fe), (4) Pertumbuhan anak babi yang lebih cepat dari hewan lain.

    Gejala klinis anak babi mengalami anemia antara lain (1) Warna membran mukosa mata dan gusi pucat, (2) Nafsu makan menurun, (3) Bulu kasar dan kulit keriput, (4) Diare, (5) Lesu, ditandai dengan kepala cenderung menunduk dan telinga turun.

    Pencegahan kematian dini anak babi akibat anemia dilakukan dengan pemberian Intrafer-200 B12. Intrafer-200 B12 mengandung Fe konsentrasi tinggi dan Vitamin B12 yang dapat memenuhi kebutuhan zat besi (Fe) anak babi. Intrafer-200 B12, cukup dengan dosis 1 ml per ekor diberikan secara injeksi intramuskular atau subkutan saat anak babi umur 3 hari dan diulang pada umur 14 hari.

Referensi:

National Research Council (NRC). 2012. Nutrient Requirements of Swine. The National Academy Press.

Sarma, K. Iron Deficiency Anaemia or Piglet Anaemia. Department of Veterinary Medicine. College of Veterinary Sciences & animal Husbandry. Central Agricultural University. Selesih, Aizwal, Mizoram.

Williams, H. E. 2020. Effects of Fe supplementation in newborn and nursery pigs on growth performance and hematological criteria. Department of Animal Sciences and Industry College of Agriculture. Kansas State University.