INDOLIVESTOCK 2018, TMC RILIS PRODUK BERBASIS RISET

Diterbitkan pada

Img 0139
Foto Bersama Tim TMC

    Bernuansakan warna merah dan dihiasi lampion cantik, stan PT Tekad Mandiri Citra (TMC) menyita perhatian pengunjung Indolivestock yang berlangsung 4-6 Juli 2018 di Jakarta Convention Centre. Penghargaan Kategori 2nd Unique Stand Design pun jatuh kepada TMC di perhelatan terbesar bidang Industri peternakan dan kesehatan hewan ini. Direktur Utama TMC, drh. Gowinda Sibit menjelaskan makna dari konsep desain stan yang di usung “Desain stan terinspirasi dari bentuk Kuil Fushimi Inari di Jepang, akan tetapi kami padukan dengan menampilkan warna merah yang berarti semangat anak bangsa Indonesia yang membara.”

    drh. Gowinda Sibit menambahkan bahwa desain stan TMC kali ini mendekatkan kepada Negara-Negara yang perkembangan teknologi barunya sangat pesat. “Saya membuat desain stan ini merupakan representasi dari desain bangunan di Jepang, Korea dan Cina. Di mana tiga negara ini sekarang menjadi tolak ukur teknologi mutakhir. Jadi supaya masyarakat dapat merasakan bahwa TMC saat ini sedang mengarah seperti ke tiga negara ini, belajarlah sampai ke negeri cina”

    Adanya logo TMC di atas gerbang booth yang diapit naga dan burung phoenix, dikemukakannya merupakan simbol dari semangat TMC untuk menyongsong industri yang berbasis science. “Saya mengajak semua staf TMC untuk bersama-sama membangun dengan bekerja keras, berdoa serta semangat yang tidak pernah padam,” ujar Gowinda.

    Jadi TMC selalu berupaya bisa membuat keseimbangan antara ketegaran dan pelayanan layaknya simbol naga dan burung phoenix dalam membangun industri peternakan nasional dan solusi terhadap permasalahannya,” paparnya.  

TMC mengawali berproduksi di tahun 2001. Pada Indolivestock tahun 2018, TMC genap berusia 17 tahun ini berharap customer sekaligus stakeholder peternakan mengetahui bahwa TMC telah menerapkan teknologi mutakhir dalam menunjang riset pengembangan produk dan manajerial.

    “Kami juga ingin publik tahu bahwa TMC memiliki produk unggulan berbasis riset dan High tech yang dimuat di dalam Internasional Journal Applied Research Veterinary Medicine Vol 16, No.2, 2018.” Imbuhnya.

Produk Berbasis Riset 

    Gowinda mengungkapkan keikutsertaan TMC di ajang Indolivestock tahun ini bertujuan untuk mendeklarasikan bahwa TMC sudah mulai mengembangkan diri melalui produk berbasis teknologi mutakhir. “Jadi bukan hanya pharmaceutical, tapi kami sudah masuk ke ranah riset. Sehingga kami senantiasa ingin menampilkan inovasi baru di ajang Indolivestock ini,” jelasnya.

    TMC telah mengembangkan bidang usahanya dengan memamerkan prototype produk baru yaitu IgY-4-G (Immunoglobulin Yolk) dan Selen-Oye (Selenium Organik). “Jadi 2 produk ini merupakan produk berteknologi tinggi yang dihasilkan melalui riset di bawah bimbingan Prof. Dr. drh. I Wayan Teguh Wibawan, MS guru besar Fakultas Kedokteran Hewan IPB,” terang drh. Moh Indro Cahyono selaku Head of R&D Department. 


    Untuk itu di ajang Indolivestock 2018 ini TMC menggelar seminar teknis dengan menghadirkan pembicara Prof. Dr. drh. I Wayan Teguh Wibawan, MS Guru Besar Imunologi dan Dr. drh. Wyanda Arnafia dari Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor dan Head of R&D Department TMC, drh. Moh Indro Cahyono.

    Kehadiran IgY merupakan salah satu alternatif untuk menopang peternak dalam penanganan penyakit infeksi. Hal ini menjawab kendala pelarangan Antibiotic Growth Promoter (AGP). Penggunaan IgY sejalan dengan isu animal welfare, karena dalam produksinya tidak menyakiti hewan dan IgY memiliki aktifitas biologis yang baik sebagai imunoprofilaksis dan imunoterapi.


    Pencegahan dan terapi penyakit menggunakan antibodi dari kuning telur ayam atau IgY terbukti efektif pada manusia dan hewan. Ayam sangat potensial sebagai penghasil antibodi yang merupakan bagian sistem pertahanan alami.

    Di jelaskan lebih lanjut oleh drh. Sugiyono selaku Marketing Manager TMC, IgY-4-G merupakan serum kebal penyakit gumboro yang memberikan kekebalan pasif terhadap penyakit tersebut. Serum kebal dalam IgY-4-G mampu menangkal virus gumboro yang masuk ke dalam tubuh ayam. Kelak akan dikembangkan lagi untuk penyakit lain, tetapi sementara ini khusus untuk menangani penyakit gumboro.

    TMC juga mengembangkan rapid diagnostik kit untuk penyakit penting di Indonesia. Salah satu kit diagnostik yang sedang dikembangkan di bawah arahan Dr. drh. Wyanda Arnafia adalah rapid test untuk gumboro. Rapid test ini berbasis metode koaglutinasi yang dapat digunakan untuk melakukan deteksi shedding virus gumboro di lapangan, “Terang drh. Julianto selaku Direktur Pabrik.


    Lanjutnya, produk teranyar lainnya adalah Selen-Oye, yang mana merupakan sediaan selenium organik yang berbentuk serbuk suplementasi pakan. Selenium berperan penting dalam proses metabolisme, menangkal radikal bebas, untuk pertumbuhan, mendukung produksi dan reproduksi, mencegah retensi plasenta dan mastitis serta mendukung mekanisme kekebalan tubuh secara optimal.

    Selain IgY-4-G dan Selen-Oye, drh. Julianto menambahkan TMC pun menghadirkan produk Fly-Off serta Solar Panel. Fly Off merupakan pilihan obat yang sangat efektif untuk membunuh dan mengendalikan ektoparasit seperti kutu, pinjal, tungau, lalat dan caplak pada ternak ayam, sapi, kambing, domba, kuda serta hewan kesayangan.

    Dalam ajang Indolivestock ini, TMC mencoba menawarkan kepada peternak, bahwa ada alternatif suplai daya listrik dengan energi matahari, sehingga pompa air, penerangan dan lain-lain bisa dijalankan menggunakan listrik dari Solar Panel. Oleh karena itu, TMC menawarkan sentuhan teknologi mutakhir yang dapat menjadi solusi kepada peternak dengan jaminan akan mengefisiensikan biaya produksi ,” tandas Gowinda.

    Di sore hari pada hari ketiga, bapak Presiden pun menyempatkan mengamati solar panel di stan TMC dan mengatakan solar panel sebagai solusi efektif energi masa depan.