Gangguan Fungal yang Sering Terlewatkan

Diterbitkan pada

Img 20170404 wa0013333
Sumber gambar : Tim Lapangan TMC

    Penyakit pada ternak unggas tidak hanya disebabkan oleh bakteri, parasit dan virus. Penyakit yang tidak kalah penting untuk diwaspadai ialah penyakit yang disebabkan oleh  fungi atau cendawan. Cendawan terdiri dari jamur, khamir, dan kapang. Jamur bentuknya makroskopis sehingga mudah dilihat secara kasat mata, sedangkan khamir merupakan cendawan renik bersel tunggal yang berkembang biak dengan bertunas dan kapang merupakan cendawan renik yang memiliki miselia dan masa spora yang jelas. Fungi sendiri memiliki hasil metabolisme yang juga merugikan, yaitu mikotoksin. Penyakit fungi pada unggas sering disebut sebagai mikosis atau penyakit mikal, dan penyakit yang disebabkan oleh mikotoksin disebut dengan mikotoksikosis. Mikosis yang dapat menyerang unggas antara lain Aspergillosis, Thrush, dan Favus. Namun, yang sering terjadi di Asia Tenggara yaitu Aspergillosis dan Thrush.

    Aspergillosis disebabkan oleh Aspergillus fumigates, Aspergillus flavus, maupun Aspergillus niger. Unggas dapat terserang Aspergillosis akibat adanya cemaran fungi tersebut dalam pakan. Faktor yang dapat memengaruhi kontaminasi cendawan pada pakan meliputi cara penyimpanan pakan dan lingkungan tempat penyimpanan pakan. Spora dari Aspergillus umumnya tersebar alami di lingkungan dan unggas dapat kontak dengan spora tersebut melalui udara, pakan ataupun minuman yang tercemar. Unggas yang terserang Aspergillosis akan mengalami masalah pernafasan, terutama pada day old chicken (DOC), sehingga sering disebut sebagai brooder pneumonia. Gejala yang muncul pada unggas jika terserang penyakit ini yaitu sesak nafas hingga nampak terengah-engah, nafsu makan menurun dan kurus. Angka mortalitas (kematian) dapat mencapai 50%. Perubahan organ (patologi anatomi) yang dapat terlihat dari kasus ini berupa nodul-nodul pada pulmo, trachea dan bronchi. Beberapa kasus tampak nodul pada hepar dan pada air sac terdapat massa mengkeju serta terisi eksudat. Nodul tersebut berbentuk bulat, berupa massa kaseosa (seperti keju) yang berwarna kuning dan elastis. Ada pula yang tampak menyerupai kapas berwarna putih hingga keabuan pada air sac. Penanganan yang dapat dilakukan yaitu mencampur bahan antimikal pada pakan, seperti mikostatin dan gentian violet. Pemberian Hamycin (20 mg/ml) dalam air minum selama satu minggu dapat mengurangi gejala akut pada unggas.

    A. flavus dapat menghasilkan toksin yang mengakibatkan perdarahan yang akut, bersifat karsinogenik dan sangat beracun yang disebut aflatoksin. Aspergillus lainnya bersifat oportunistik pada individu dengan kelainan anatomi yang telah tertera sebelumnya. Diagnosa klinis dilakukan dengan mengulas atau kerokan kulit untuk melihat hifa/miselia yang bersekat dan bercabang melalui mikroskop. Media Sabauroud Dextrose Agar (SDA) digunakan sebagai media pertumbuhan cendawan yang akan memperlihatkan pertumbuhan cendawan yang awalnya berwarna keputihan menjadi hijau gelap, kekuning-kuningan atau coklat gelap tergantung spesiesnya, dengan permukaan yang halus seperti kapas. Diagnosa banding dari kasus ini sering dikelirukan sebagai Tuberculosis (TBC), Infectious Bronchitis (IB), Pullorum dan Chronic Respiratory Disease (CRD).

    Thrush disebabkan oleh Candida albicans yang termasuk dalam jenis kapang, sering juga disebut sebagai Moniliasis atau Candidiasis. Penyakit ini termasuk penyakit mikotik sistemik yang utamanya menyerang saluran pencernaan. Unggas umur di bawah 3 minggu lebih mudah terjangkit kasus ini. Penularan dapat melalui feses yang mencemari pakan dan air minum. Candida albicans biasa menghuni mulut, esophagus dan tembolok unggas. Unggas yang lemah dan lingkungan yang tidak higienis menjadi predisposisi untuk pertumbuhan dan menyebarnya Candida albicans. Gejala yang tampak pada unggas yaitu adanya bentukan menyerupai ulcer (peradangan) yang berwarna putih keabuan (akut) pada tepi dan ujung mulut hingga ke esofagus, sehingga unggas menjadi sulit makan, kerdil, lemah dan bulu kasar. Pada patologi anatomi, jika investasi telah menyerang saluran pencernaan dalam, proventrikulus akan berukuran lebih besar karena membengkak, serosa mengilat dan mukosa mengalami perdarahan hingga terisi eksudat.

    Diagnosa klinis untuk kasus Candida albicans yaitu membuat kultur koloni kapang pada media SDA. Koloni yang tumbuh berwarna putih hingga kuning gading, bertekstur lembut dan memiliki bau khas jamur. C. albicans dapat diisolasi dari feses, tembolok, ventrikulus, pulmo dan hepar. Praktik sederhana secara berkelanjutan seperti penggunaan anti-fungal pada pakan, pembersihan secara rutin, menyimpan dan menangani pakan dengan baik, sanitasi sistem air dan segera menyingkirkan litter basah dari lingkungan akan menjadi pencegahan yang baik untuk kasus mikosis. Produk PT Tekad Mandiri Citra yang dapat digunakan untuk proses pembersihan secara rutin antara lain produk KLORIN-GARD yang dapat diandalkan untuk sterilisasi air minum, desinfeksi peralatan kandang, celup kaki dan semprot kandang karena kandungan Sodium dichloroisocyanurate mampu membunuh agen fungi, bakteri, virus, maupun mikoplasma. Selain itu, produk dengan kandungan povidone iodine yaitu INTERCIDE dapat digunakan untuk antiseptik pada luka di unggas, sanitasi air serta desinfeksi kandang/peralatan.

    Sebagai peningkat daya tahan tubuh unggas dapat menggunakan VIT-ECO dan TM-VITA yang kaya akan vitamin A, vitamin E dan Vitamin C, sehingga dapat mengembalikan kondisi unggas secara optimal dengan cepat dan menjaga stamina tubuh agar selalu sehat.

Referensi:

Ahmad, Riza Zainuddin. 2009. Cemaran Kapang pada Pakan dan Pengendaliannya. Jurnal Litbang Pertanian, 28(1).
Anonim. 2013. Aspergillosis. forum.backyardpoultry.com
Dhama, K., Chakraborty, S., Verma, A. K., Tiwari, R., Barathidasan, R., Kumar, A., dan Singh, S. D. 2013. Fungal/Mycotic Diseases of Poultry-diagnosis, Treatment and Control: A Review. Pakistan Journal of Biological Sciences 16 (23): 1626-1640.
Ganguly, Subha. 2016. Mycotic Diseases Affecting Poultry Birds and Strategies for Prevention and Control: A Brief Review. Journal of Pharmaceutical and Scientific Innovation 5(6).
Hofstat, M. S., Barnes, H. J., Calnek, B. W., Reid, W. M., Yoder, Jr., H. W. 1984. Diseases of Poultry, Eighth Edition. Iowa: Iowa State University.
Tyasningsih, Wiwiek. 2010. Potensi Pakan sebagai Sumber Pencemaran Aspergillus spp. Penyebab Aspergillosis pada Unggas. Veterinaria Medika, Vol. 3, No. 1, Februari.