BERAK PAKAN, MANIFESTASI KLINIS NECROTIC ENTERITIS PADA UNGGAS

Diterbitkan pada

Gumboro di broiler muda
Sumber gambar : Google images

    Kejadian dijumpainya pakan yang belum tercerna dan ikut keluar bersama kotoran mengindikasikan adanya gangguan pada saluran pencernaan, yang dapat dicetuskan oleh pakan/nutrisi, mikotoksin, infeksi saluran cerna dan lain-lain.

    Pakan yang tidak terserap akan menyebabkan pertumbuhan ayam menjadi lambat dan menyebabkan konversi pakan menjadi tinggi. Akhirnya, peternak harus dihadapi dengan pilihan menunda waktu panen untuk mengejar bobot panen ideal atau menjual ternaknya saat berat badannya belum mencukupi standar. Hal ini jelas menyebabkan kerugian secara ekonomi pada pihak peternak, terlebih lagi jika ada bibit penyakit lainnya yang turut menginfeksi sebagai akibat lemahnya pertahanan tubuh yang dapat berujung pada kematian.

    Saat terjadi berak pakan, bahan pakan tak tercerna seperti jagung utuh akan keluar bersama feses dengan konsistensi feses yang cair. Pertumbuhan terhambat, ketidakseragaman, ayam lemah adalah gejala yang sering diamati. Selain itu akan nampak pantat dan dada ayam yang kotor.


Sumber: www.plusvet.eu/undigested-feed-in-broiler-droppings-a-serious-problem-for-productivity/

    Salah satu penyebab terjadinya berak pakan ialah penyakit Necrotic Enteritis yang disebabkan oleh flora normal usus yaitu Clostridium perfringens. Faktor yang paling berpengaruh terhadap lingkungan usus adalah enterocytes, yaitu sel dalam dinding usus ayam. Dalam keadaan usus normal, C. perfringens mampu berkomunikasi dengan enterocyte sehingga C. perfringens dapat mengenali setiap hal yang berlangsung normal. Namun, ketika kondisi enterocyte mengalami kerusakan, enterocyte yang rusak akan mengirim signal secara kimiawi sebagai adanya tanda bahaya. Akibatnya C. perfringens akan berubah dari keadaan dorman menjadi agresif untuk tumbuh dan berkembang dalam jaringan dinding usus yang rusak tadi. C. perfringens akan memproduksi toksin yang dapat memperluas rusaknya jaringan disekitarnya. Kerusakan vili usus akan menyebabkan penyerapan pakan terganggu dan sebagai hasilnya pakan yang masih utuh ikut keluar bersama feses.

    Untuk mengatasi infeksi bakterial yang menyertai kejadian berak pakan tersebut, TMC memiliki produk yang mampu secara efektif mengobati Necrotic enteritis. Dimoxan WS, Intramox-200 WS dan MONOXAN adalah beberapa produk yang mampu mengatasi kasus tersebut. Dimoxan WS,  Intramox-200 WS dan MONOXAN dirancang khusus untuk menanggulangi penyakit pencernaan dengan formulasi bahan aktif Amoxicillin yang mudah diserap oleh jaringan dan efektif terhadap Clostridium sp.

    Dengan adanya produk yang berkualitas tersebut, diharapkan infeksi bakterial cepat teratasi, saluran pencernaan cepat beregenerasi sehingga kejadian berak pakan berhenti. Diharapkan juga produk tersebut dapat memberikan dampak positif bagi peternak agar tidak terjadi kerugian yang harus ditanggung oleh peternak.